Brang Ene, – Mutu pendidikan di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) diyakini meningkat. Hal itu dibuktikan dengan student test atau pengujian yang dilakukan Fasilitator Daerah (Fasda) Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (Inovasi), atau program kemitraan pemerintah Australia dan Indonesia terhadap kemampuan membaca anak.
Untuk pelaksanaan student test dihari pertama, tim Fasda Inovasi KSB mendatangi 5 sekolah dasar yang berada di Kecamatan Brang Ene, masing-masing SDN Lampok, SDN Kalimantong, SDN Fajar Karya, SDN Hijrah dan SDN Satap Mataiyang. “Student Test yang kami lakukan sebagai bahan evaluasi terhadap pelaksanaan program LITERASI selama ini,” kata Zulkarnain selaku Distrik Fasilitator (DF) Inovasi KSB.
Dikesempatan itu Zulkarnain belum bisa memberikan keterangan secara rinci soal kemampuan membaca siswa, lantaran tahapan pengujian itu sendiri akan berlangsung selama 3 hari. Meskipun sudah dinyatakan rampung data yang dimiliki akan dievaluasi secara menyeluruh. “Pengujian dilakukan menggunakan aplikasi, jadi untuk keputusan akhir tentang persentase kemampuan membaca siswa diketahui setelah seluruh rangkaian berakhir,” terangnya.
Dibeberkan Zulkarnain, pada Senin 5/11 (hari ini, red), tim penguji akan kembali mendatangi sekolah dasar yang berada di kecamatan Taliwang. Rencananya, SDN 1 Kertasari, SDIT Imam Syafi’i, SDN Banjar, SDN Jorok Tiram, SDN 2 Kertasari dan MIN Lamunga. Sementara untuk hari berikutnya, ada SDN 2 Taliwang, SDN 4 Taliwang, SDN 13 Taliwang, SDN 14 Taliwang, SDN 1 Mura dan SDN 2 Mura.
Sementara Sudirman MPd selaku koordinator Fasda yang juga tim penguji untuk SDN Lampok mengakui bahwa kemampuan membaca siswa sudah sangat bagus. Hal itu dibuktikan dengan pengujian saat itu, dimana untuk kelas Satu hanya ada satu orang yang masih terbata-bata dalam membaca. “Bukti lapangan yang kami lihat bahwa kemampuan membaca siswa sudah sangat bagus, tetapi belum tahu untuk sekolah lain yang akan diuji pada hari berikutnya,” ucapnya.
Pengakuan juga disampaikan Muhammad Nurdin, MPd selaku penguji disekolah SDN Fajar Karya, dimana dirinya melakukan pengujian untuk kelas 3. Dari 8 orang yang menjadi sampel, hanya satu orang yang masih sekedar membaca atau belum bisa memahami bacaan. “Kalau sekedar membaca dikelas 3 yang saya uji sudah bisa semua, tetapi saat ditanya sebagai bukti mengerti dan memahami bacaan ada yang masih sulit tangkap, namun secara umum sudah sangat bagus,” akunya. **