Taliwang, – Fud Syaifuddin ST selaku wakil Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), didampingi Asisten III Setda KSB, H Abdul Malik Nurdin, S.Sos. MSi, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Drs Tajuddin, MSi dan Kepala Dinas Kesehatan (Dikes), H Tuwuh, S.Ap, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa, pada Rabu pagi 16/01 kemarin.
Saat tiba di RSUD Asy-syifa, Wabup langsung mendatangi loket pelayanan dan pembayaran pada areal receptionist serta meminta penjelasan kepada petugas yang berada dilokasi. Selanjutnya, memantau ruang Medical Cek Up, Unit Gawat Darurat dan VK-IGD, Unit Perawatan Intensive atau ICU dan ruang Hemodialisa/cuci darah serta menyempatkan diri untuk berdialog dengan sejumlah pasien.
Usai keliling beberapa ruang, Wabup bersama sejumlah pejabat lingkup RSUD menggelar pertemuan. Saat pertemuan itu, orang nomor dua di Bumi Pariri Lema Bariri itu menyebutkan jika dirinya mengetahui ada praktik Pungutan Liar (Pungli) yang dilakukan oleh oknum pegawai RSUD Asy Syifa, bahkan dikesempatan itu langsung menyebut oknum yang diduga sebagai pelakunya.
Terhadap oknum tersebut Wabup menegaskan jika akan dipindahkan dari RSUD dan soal kesalahan yang dilakukan masih dimaafkan atau kembali diberikan kesempatan untuk mengabdi. Jika tindakan itu kembali dilakukan maka bisa dipastikan langsung dipesat. “Kalau sekali lagi kamu lakukan pungli saya akan langsung pecat,” ancamnya.
Dikesempatan itu Wabup juga mengingatkan kepada semua jajaran RSUD Asy-Syifa, agar tidak melakukan tindakan yang melawan hukum termasuk pungli. “Hari ini saya mengingatkan untuk tidak melakukan pungli, jadi kalau ada yang ketahuan setelah diberikan peringatan sekarang akan langsung diproses hukum melalui peradilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), agar diproses hukum untuk dijadikan dasar pemerintah KSB memecatnya,” tegasnya.
Wabup dalam arahannya mengatakan, RSUD saat ini secara manajemen sudah memiliki tim yang penuh. Pejabat struktural sudah diisi semuanya. Dengan tim yang lengkap, diharapkan koordinasi berjalan bersama membesarkan RSUD. Direktur tentu menjadi kunci manajemen. “Kehadiran kami bersama Asisten, Kadinkes dan Kepala BKD untuk memperlihatkan perhatian kami kepada RSUD, kami ingin memastikan layanan di RSUD berjalan baik, artinya setiap teman-teman bekerja ada yang pantau. Kami juga mengimbau jangan sampai ada pungutan liar di RSUD Asy-Syifa’ KSB,” imbuhnya.
Sementara, H Abdul Malik dalam kesempatan itu menyampaikan, dari evaluasi kehadiran di RSUD Asy Syifa, Alhamdulillah pegawai tanpa keterangan ditekan ke nol. Namun yang masih terdeteksi adalah Pegawai yang bekerja Tidak Tepat Waktu (TTW) baik terlambat datang maupun pulang cepat. Pejabat struktural selaku atasan langsung diharapkan bisa mengendalikan stafnya yang tidak tepat waktu, baik yang terlambat datang maupun cepat pulang.
Sedangkan dr Carlof selaku Direktur RSU Asy-Syifa melaporkan, tahun 2019 ada beberapa target yang ingin dicapai, yakni peningkatan mutu layanan yang lebih unggul. Tahun 2018 RSUD Asy Syifa memiliki 10 layanan spesialisasi seperti spesialis anak, spesialis bedah, radiologi dan lainnya. Januari 2019 ini ada penambahan tiga dokter spesialis, yakni spesialis mata, jiwa dan paru-paru. Bulan Februari nanti akan ada tambahan satu lagi spesialis anak dan spesialis penyakit dalam. ”Akhir tahun sertifikasi akreditasi Perdana yang diraih sejak 2016 akan berakhir, semoga akreditasi berikutnya target kami bisa tercapai yakni Akreditasi Paripurna,” bebernya. **