Taliwang, – Destinasi wisata yang dimiliki Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) cukup unik dan berbeda dari daerah lain. Hal itu yang menjadikan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) sangat optimis bahwa sektor pariwisata akan mampu dikembangkan sesuai rencana induk pembangunan kepariwisataan Tahun 2018-2025, dimana jumlah wisatawan akan mencapai 100 ribu per tahun.
Abdul Munir selaku kabid destinasi pariwisata pada Budpar KSB menyampaikan, jika potensi wisata yang sangat variatif akan mendukung percepatan perkembangan sektor pariwisata. Semua destinasi dimiliki KSB, jadi tinggal adanya perencanaan yang matang dalam melakukan penataan serta promosi, termasuk menyatukan berbagai element pendukung selain pemerintah, yaitu pihak swasta dan masyarakat umum.
Masih keterangan Munir sapaan akrabnya, beberapa destinasi yang terus digarap secara serius dalam beberapa waktu ini adalah pantai “Poto Batu” dan “Danau Lebo Taliwang”, bahkan khusus Danau Lebo Taliwang dicanangkan menjadi icon ekowisata KSB. “Terhadap dua obyek yang sangat indah dan tidak dimiliki daerah lain itu, pemerintah KSB akan lebih fokus dalam pengembangan dan penataannya,” akunya.
Sementara untuk beberapa destinasi wisata yang sudah berkembang, pemerintah KSB tetap memperhatikannya meskipun fokus pada promosi, namun beberapa fasilitas pendukung tetap menjadi komitmen. “Destinasi yang sudah berkembang tetap ditata dan teruskan promosinya,” lanjutnya.
Gebrakan promosi destinasi wisata yang sudah dilaksanakan pemerintah KSB dengan pihak angkasa pura selaku pemilik kewenangan pengelolaan Bandara, dimana dalam kerjasama ini beberapa destinasi wisata unggulan KSB terpampang jelas pada beberap troli dan pada gate kedatangan Bandara Internasional Lombok (BIL), termasuk memasang Baliho berukuran raksasa di ruas jalan strategis rembiga, Lombok Barat dan sudah membangun kerjasama dengan batik Air.
Sementara untuk bidang Regional, pemerintah KSB telah membangun kerjasama dengan pemerintah Lombok Utara (Lotara), meskipun sekarang sedang dalam proses tindaklanjut sampai hal lebih tekhnis. “Kita semua tahu bahwa telah terbangun kerjasama dengan pemerintah Lotara, dimana kabupaten tersebut sangat berhasil dalam meningkatkan jumlah wisatawan,” terangnya, sambil mengatakan bahwa jumlah wisatawan di Lotara mencapai 1.800 perhari. Angka yang sangat fantastis ini diharapkan bisa juga dirasakan oleh pemerintah KSB, apalagi dua daerah itu sama-sama memiliki kapal cepat yang dapat memperpendek jarak dan waktu kunjungan. **