Taliwang, – Kemutar Telu Center (KTC) masih menjadi daerah bebas pelepasan ternak, sehingga penataan taman yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dinilai sia-sia. Buktinya, pohon hias yang berada disepanjang ruas jalan dan taman disekitar Masjid Agung Darusallam sudah tidak memiliki kembang, lantaran telah dimakan hewan ternak tersebut.
Amrullah S.Ap selaku Kabid Pertamanan dan PJU pada DLH Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) kepada media ini mengatakan, hasil pengecekan yang dilakukan terhadap semua pohon yang telah ditaman dalam areal KTC, rata-rata sudah rusak dan dimakan hewan yang sengaja dilepas oleh pemiliknya. “Kami kesulitan untuk melakukan penataan taman, selama hewan ternak bebas berkeliaran dalam areal KTC,” timpalnya.
Meskipun melihat langsung hewan ternak yang sedang merusak taman, pihaknya tidak bisa mengambil tindakan tegas yang diluar batas kewenangannya. “Kalau kami melihat ada hewan aternak hanya bisa mengusirnya, namun cara itu tidak efektif dengan melihat jumlah ternak yang berkeliaran cukup banyak dan pastinya taman yang telah ditata akan tetap rusak,” sesalnya.
Dikesempatan itu Amrullah tidak membantah jika pihak DLH KSB telah melayangkan surat koordinasi dengan Dinas Polisi Pamong Praja (Pol PP), dimana harapannya agar dilakukan penertiban terhadap hewan ternak yang dilepas dalam areal KTC. “Keberadaan hewan ternak dalam areal KTC bukan sekedar merusak taman, tetapi juga menjadi penyebab munculnya bau, terutama dimusim penghujan seperti sekarang ini,” lanjutnya.
Dalam rangka menjaga estetika atau keindahan kawasan perkantoran KTC, Amrullah berharap dalam waktu dekat sudah ada reaksi yang dilakukan pihak Pol PP, terutama dalam memberikan larangan kepada pemilik ternah untuk tidak dilepas dalam areal KTC. “Kami ingin menata lebih indah semua taman yang menjadi tanggung jawab DLH dalam areal KTC. Rencana itu tidak akan bisa dilaksanakan selama hewan ternak tetap bebas berkeliaran dalam KTC,” tandasnya.
Sementara Ferial SKM selaku kepala DLH KSB mengaku bahwa persoalan KTC menjadi areal pelepasan ternak telah menjadi atensi pimpinan daerah dan semoga dalam waktu dekat sudah ada opsi penyelesaiannya. “Saya sendiri sudah menyampaikan langsung kepada pimpinan daerah, agar ada ketegasan pemerintah KSB dalam menyelesaikan persoalan pelepasan ternak tersebut,” akunya.
Dirinya mengakui bahwa DLH memiliki tanggung jawab penuh untuk melakukan penataan terhadap taman dalam areal KTC, mengingat KTC bukan hanya areal perkantoran, tetapi juga menjadi lokasi rekreasi keluarga, areal olahraga dan menjadi salah satu icon Bumi Pariri Lema Bariri ini. “Semoga persoalan pelepasan ternak dalam areal KTC segera terselesaikan,” pintanya.
Sebagai informasi yang perlu diketahui, pemerintah KSB akan menyelesaikan pembangunan pagar pembatasan areal KTC, termasuk membangun portal pada gerbang masuk. “Semoga dengan rampungnya pembangunan pagar pembatasan dan portal, tidak ada lagi hewan ternak yang berkeliaran,” ucapnya, sambil berharap kepada para pemilik ternah untuk bekerjasama dengan tidak melepas hewan ternak di sekitar kawasan KTC. **