Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), belum mulai mencairkan beasiswa untuk mahasiswa, lantaran masih harus dilakukan verifikasi faktual atau pengecekan secara langsung di perguruan tinggi tentang dokumen yang dilampirkan mahasiswa yang telah dinyatakan sebagai calon penerima bantuan tersebut.
“Memang sudah ada draf atau nama mahasiswa sebagai calon penerima bantuan, namun sebelum diusulkan kepada Bupati untuk ditetapkan dalam sebuah keputusan, namun kami masih harus melakukan verifikasi faktual. Proses ini sendiri membutuhkan waktu yang cukup panjang,” kata ketua tim verifikasi, Aku Nurahmadi SPd saat dikonfirmasi media ini kemarin.
Masih keterangan Madin sapaan akrabnya, verifikasi faktual itu sendiri sebagai upaya untuk menghindari adanya mahasiswa yang sudah tidak memenuhi syarat, atau sudah tidak berkuliah lagi, namun tetap mendapatkan bantuan dalam bentuk beasiswa itu sendiri, sebab hal itu pernah terjadi ditahun sebelumnya. “Ada temuan ditahun sebelumnya, jika ada 15 orang mahasiswa yang sudah tidak berkualiah lagi, namun tetap mengajukan permohonan yang dilengkapi dengan dokumen,” bebernya.
Ketakutan kembali ada mahasiswa yang mengajukan permohonan, sementara sudah diwisuda atau sudah tidak aktif lagi sebagai mahasiswa kembali terjadi, “Kami mendapatkan keterangan langsung dari masing-masing perguruan tinggi. Hasil sementara, tidak sedikit yang harus dicoret sebagai calon penerima beasiswa, lantaran mahasiswa bersangkutan sudah diwisudah, bahkan ada yang sudah tidak kuliah lagi,” tegasnya.
Pemalsuan dokumen bukan hanya dilakukan oleh mahasiswa Strata Satu (S1) dan Diploma, bahkan dari hasil penyisiran yang dilakukan, ada dokumen mahasiswa Strata Dua (S2) yang dibantah pihak perguruan tinggi, bahkan memastikan bahwa yang bersangkutan tidak tercatat sebagai mahasiswa. “Intinya, bagi yang tidak diakui lagi sebagai mahasiswa oleh perguruan tinggi, akan langsung dicoret sebagai calon penerima bantuan,” timpalnya.
Terkait dengan waktu realisasi beasiswa itu sendiri, Madin tidak bisa memberikan kepastiannya, lantaran pihaknya masih harus mendatangi 3 perguruan tinggi lagi sebagai upaya verifikasi faktual. “Kami masih melakukan verifikasi faktual, namun sangat berharap bisa rampung pada November ini, sehingga bisa dilanjutkan dengan penyampaian draf keputusan kepada Bupati KSB,” tandasnya.
Atas keterlambatan atau belum dilakukan proses pencairan, Madin menyampaikan permohonan maaf dan pengertian dari seluruh mahasiswa, karena pemerintah KSB sendiri tidak ingin kembali melakukan hal yang salah. “Kami tidak ingin terulang ada mahasiswa yang menerima beasiswa, padahal sudah tidak memenuhi syarat lagi,” akunya. **