Taliwang, – Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berada di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menilai, dukungan pihak toko modern seperti, Alfa Mart dan Indo Mart tidak serius bahkan setengah hati. Buktinya, memberikan kesempatan kepada pelaku UMKM untuk memasukan produk, tetapi akan dibayar setiap bulan atau yang laku terjual saja.
“Beberapa waktu lalu kami hadir dalam pertemuan dengan pihak Indomart, dimana diakui bahwa akan disiapkan etalase untuk pajangan produk, tetapi tidak bisa langsung dibayar barang yang dipajang tersebut, jadi sistem bayar setiap bulan sesuai dengan jumlah yang terjual,” aku Subardin selaku pelaku UMKM yang bergabung pada Lembaga Pengembangan Ekonomi Masyarakat.
Disampaikan Subardin, para pelaku UMKM berharap barang yang masuk dalam etalase penjualan akan dibayar terlebih dahulu minimal 50 persen, agar bisa menjadi modal untuk melakukan produksi kembali. “Kalau kami hanya menitip barang dan menunggu sebulan baru ada pembayaran, maka produksi akan tersendat bahwa tidak berlanjut nantinya, mengingat pelaku UMKM sangat terbatas modal usahanya,” lanjutnya.
Masih keterangan Subardin, produk lokal yang akan dipajang pada etalase sudah sangat dikenal oleh masyarakat Bumi Pariri Lema Bariri ini, seperti minyak jereweh, minyak kelapa, madu, dodol rumput laut dan berbagai produk lainnya, bahkan semua produk itu sendiri telah dikemas sesuai standar dan sudah mengantongi izin halal dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). “Produksi UMKM KSB sudah memenuhi standar, tinggal komitmen pihak Alfamart dan Indo Mart yang dibutuhkan sekarang ini,” tegasnya.
Terakhir disampaikan, jika gerai toko modern hanya sebagai titipan, maka diyakini tidak akan ada pelaku UMKM yang akan menerima opsi tersebut, sebab sudah ada lokasi lain yang dijadikan tempat pajangan. “Pelaku UMKM berharap pihak Indo mart dan Alfa Mart bukan menyiapkan etalase pajangan saja, tetapi juga menjadi konsumen dari hasil produksi lokal tersebut,” harapnya.
Sementara Firmansyah, S.Ip, MM selaku Kabid Koperasi dan UMKM pada Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) yang dikonfirmasi menegaskan, sejumlah produk lokal dari pelaku UMKM sudah memenuhi standar yang ditetapkan, bahkan terus dibimbing untuk menjaga kualitas produk. “Memang masih menjadi persoalan adalah konsumen dan semoga harapan kepada pihak gerai modern mendapat respon yang baik, sehingga menjadi awal pengembangan UMKM,” tuturnya. **