Taliwang, – Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Fud Syaifuddin, ST saat menghadiri kegiatan sosialisasi pendidikan keluarga pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), kembali mengingatkan aparatur agar tidak pernah melakukan perselingkuhan, terutama yang menjadi tenaga pendidikan (guru).
“Ingat bahwa pegawai adalah contoh bagi masyarakat, karenanya aktifitas yang dilaksanakan setiap hari akan selalu diawasi dan diperhatikan, jadi saya minta tidak pernah melakukan selingkuh, terutama aparatur perempuan,” katanya.
Kembali menegaskan soal selingkuh itu sendiri sebagai bentuk peringatan kepada semua aparatur dan sebagai bentuk pertanggung jawaban selaku pimpinan daerah yang mendapat tugas melakukan pengawasan aparatur. “Paling tidak pertanggung jawaban diakhirat nanti, saya bisa menegaskan jika sudah mengingatkan aparatur soal perselingkuhan, jadi tidak berdiam diri,” lanjutnya.
Diingatkan Wabup KSB, bagi aparatur yang ketahuan melakukan perselingkuhan, pasti akan mendapatkan sanksi sesuai rekomendasi hasil pemeriksaan, paling tidak yang bersangkutan sulit untuk mendapatkan promosi jabatan. “Bagaimana mau diberikan jabatan tinggi kalau kesehariannya melakukan selingkuh,” tegasnya.
Peringatan keras diperuntukan bagi aparatur perempuan, mengingat daerah kita merasa tabu jika yang selingkuh adalah perempuan dan berstatus istri orang. “Saya berharap tidak ada aparatur perempuan yang terlibat dengan perselingkuhan,” ucapnya.
Disampaikan Wabup, perempuan yang sudah berumah tangga sangat penting dalam mengawal perkembangan anak itu sendiri, karena memang peran ibu itu sendiri cukup besar. Selain sebagai orang tua, ibu juga menjadi guru, menjadi perawat, menjadi koki (juru masak) dan peran-peran lain yang tidak bisa dilakukan seorang bapak. Tetapi dukungan dan kerjasama dari bapak membesarkan dan mendidik anaknya menjadi berkualitas baik secara fisik maupun psikis atau ahlak sangat diperlukan. “Kalau sibuk dengan selingkuh maka tidak bisa menjadi contoh bagi anak itu sendiri,” tandasnya. **