Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) tidak mengeluarkan kebijakan untuk meliburkan aktifitas belajar mengajar akibat Corona, lantaran ingin lebih maksimal dalam melakukan sosialisasi sebagai upaya pencegahan penyebaran terhadap para pelajar. Upaya itu diawali dengan sosialisasi pencegahan dini terhadap Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dilingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), pada Senin 16/3 kemarin.
Wakil Bupati KSB, Fud Syaifuddin, ST yang hadir dalam acara sosialisasi itu menegaskan, jika semua pihak jangan sampai panik dalam menghadapi virus yang mematikan itu. “Virus corona atau Covid-19 memang menghawatirkan, tetapi masyarakat KSB jangan panik untuk menghadapinya, namun tetap waspada, karena akan membuat kehidupan tidak berjalan dengan baik,” ucapnya.
Masih keterangan Wabup, jika pemerintah KSB melakukan kebijakan yang sama tentang meliburkan sekolah, maka dikhawatirkan akan menjadi awal kepanikan dan yang pasti tidak ada jaminan bahwa pelajar yang diliburkan akan dijaga dalam lingkungan rumah masing-masing. “Justru pemerintah melihat lebih aman berada dalam lingkungan sekolah, karena siswa akan diawasi lebih intensif dan diajarkan berpola hidup Sehat,” lanjutnya.
Lantaran tidak diliburkan aktifitas sekolah, Wabup mengingatkan kepada semua kepala sekolah untuk menyiapkan waktu berolahraga bersama sesaat sebelum masuk ruang belajar. Selain itu juga harus ada praktek cara cuci tangan sebelum masuk ruang kelas. “Harus dijadikan kebiasaan atau aktifitas setiap saat untuk cuci tangan dengan sabun dan saya minta disetiap ruang kelas ada wadah untuk mencuci tangan,” tegasnya.
Diingatkan Wabup, syarat mutlak untuk membatasi virus tersebut tidak lain adalah melaksanakan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) serta melaksanakan Sanitasi Total Berbasi Masyarakat (STBM). Caranya seperti menjaga kebersihan lingkungan, selalu mencuci tangan pakai sabun dan lain sebagainya. Orang yang batuk agar memiliki etika dalam batuk. Melaksanakan PHBS dan STBM juga akan menghindarkan masyarakat dari Demam Berdarah Dengur (DBD) yang juga mengkhawatirkan.
Terakhir disampaikan Wabup bahwa Pemerintah KSB sebenarnya sudah jauh-jauh hari mendidik masyarakat untuk hidup bersih dan sehat dengan melaksanakan lima pilar STBM yakni tidak buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, minum air bersih, pengelolaan sampah rumah tangga dan pengelolaan limbah cair rumah tangga. “Saya minta kepada semua guru untuk memberikan edukasi yang konfrehensif terkait Covid-19 dan mengajak siswa-siswa, orang masyarakat untuk melaksanakan PHBS melalui STBM,” tandasnya.
Sementara Drs H Mukhlis M.Si selaku kepala Dikbud KSB mengatakan bahwa tugas tenaga pendidikan atau guru bukan hanya dalam ruang kelas yang berhubungan dengan mata pelajaran, tetapi juga memberikan informasi kepada siswa terkait deteksi dini Covid-19 adalah bagian dari tanggung jawab. “Memberikan edukasi tentang berbagai hal adalah tugas guru, jadi diharapkan bisa disampaikan tentang cara pencegahannya sesuai dengan yang dipaparkan pemateri,” harapnya. **