Taliwang, – Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumbawa Barat (KPU-KSB), menggelar apel gerakan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) untuk pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 9 Desember 2020 mendatang. Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu pagi 18/7 kemarin dilaksanakan secara virtual bersama KPU-RI dengan melibatkan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS)) dan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPD).
Arief Budiman selaku ketua Komisiner KPU–RI melalui Video Darring mengingatkan bahwa PPDP akan melakukan Coklit terhitung 18 Juli sampai 13 Agustus 2020 mendatang dengan metode yang sama pada Pilkada sebelumnya, dimana petugas melakukan coklit dengan menemui pemilih secara langsung satu per satu sesuai Undang-Undang dan Peraturan KPU yang mengatur tentang coklit.
Namun, proses coklit dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian Covid-19. Petugas diwajibkan memenuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker, sarung tangan sekali pakai, pelindung wajah, menjaga jarak, tidak melakukan kontak fisik, dan mencuci tangan dengan sabun.
Di tengah pandemi Covid-19 kata Arief Budiman , KPU telah menginstruksikan kepada semua KPUD kabupaten/kota untuk memastikan kesehatan para petugas dengan melakukan rapid test terlebih dahulu. “Kami yakin dan pastikan teman-teman penyelenggara tidak akan menulari masyarakat pemilih, karena sudah dibekali dengan APD sesuai standar Protokol kesehatan ” tegasnya
KPU juga meminta kepada petugas di lapangan saat melakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) agar selalu mematuhi protokol kesehatan. “Jangan lupa, jaga kesehatan kalian,” pesan Arief melalui vidio darring.
Koordinator Divisi Data KPU Provinsi Rahmad Riadi S. Sos M. Si meyampaikan kepada media , apel Coklit yang dilakasanakan serentak merupakan agenda nasional, untuk kampanye serentak pencocokon dan penelitian (coklit) data pemilih. “Apel ini dimaksudkan agar kita menunjukkan kesiapan yang dilakukan di seluruh Indonesia yang melibatkan PPK, PPS, dan PPDP,” tandasnya.
Metode yang digunakan dalam pencoklitan untuk hari ini kata Deni adalah semua penyelenggaraan mulai dari KPU RI sampai ditingkat kecamatan, mendatangi minimal 5 rumah untuk dilakukan coklit.
Lebih jauh Ust Rahmat menjelaskan, coklit tersebut dilakukan berdasarkan hasil sinkronisasi Daftar Penduduk Potensial Pemilih (DP4), dangan jumlah 96.585, yakni laki-laki sebanyak 46.955 orang, dan perempuan sebanyak 49.630 orang, jumlah pemilih yang diturunkan oleh KPU-RI berdasarkan data DP4. “DP4 ini yang kemudian kita coklit, tentunya jumlah ini masih berpotensi bertambah, jika ada pemilih pemula, dan berpotensi berkurang jika sebelumnya ada yang sudah meninggal dan yang ganda,” pungkasnya. **