Taliwang, – Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang berada di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), menggelar Konfrensi Cabang (Konfercab) pada Rabu 22/7 kemarin dengan mengambil lokasi, Hotel Andi Graha Taliwang.
Proses penentuan ketua GP Ansor untuk periode lima tahun mendatang itu cukup alot, bahkan harus terjadi deadlock dan diputuskan untuk menyerahkan kepengurusan kepada Dewan Pimpinan Wilayah Nusa Tenggara Barat (DPW-NTB), termasuk opsi penunjukan Amri Wahyudi sebagai kareteker yang akan melanjutkan roda organisasi sampai adanya calon ketua yang memenuhi syarat.
Amri Wahyudi yang dikonfirmasi media ini saat terjadi deadlock mengaku, jika dari pembahasan penentuan ketua GP Ansor periode 2020-2025, diketahui tidak ada yang memenuhi kriteria sebagai calon sesuai Peraturan Organisasi (PO), terutama harus dinyatakan lulus Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) atau kursus banser lanjutan yang dibuktikan dengan sertifikat PKL/Susbalan atau surat keterangan lulus dari pengurus yang berwenang.
“Kriteria yang ditetapkan organisasi tidak bisa diganggu gugat atau bersifat melekat, jadi ada kemungkinan pelaksanaan pemilihan ketua GP Ansor akan diundur sampai adanya kader yang memenuhu kriteria,” ucapnya.
Sementara Karyadi SE selaku mantan ketua GP Ansor KSB yang dikonfirmasi mengaku, jika hasil penelusuran diketahui bahwa ada 2 orang yang sudah memenuhi kriteria, mereka adalah, Gufran yang pada periode ini menjabat sebagai wakil ketua dan Wahyudi yang kini menjabat sekretaris GP Ansor. “Salah seorang kandidat yang memenuhi kriteria tidak bisa dicalonkan sebagai ketua, lantaran kapasitas sekarang ini sebagai komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) KSB,” ucapnya.
Dikesempatan itu Karyadi tidak menolak bahwa ada satu orang kader yang menjadi kandidat, tetapi tidak bisa menunjukan syarat yang ditetapkan. “Musyawarah diluar rapat telah menyepakati Wahyudi sebagai ketua GP Ansor, jadi proses konfercab kami anggap tuntas dan berhasil dalam menetapkan satu orang sebagai punggawa untuk lima tahun mendatang,” tandasnya.
Sementara Abdul Majid selaku perwakilan DPW NTB GP Ansor terlihat berupaya untuk mempertemukan sejumlah calon agar bisa mendapatkan kata sepakat, sehingga proses pemilihan ketua dalam Konfercab dinilai sukses. “Kami serahkan sepenuhnya kepada pengurus yang ada di KSB, jika terjadi deadlock, maka kepengurusan akan diserahkan kepada DPW,” tandasnya. **