Taliwang, – Rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut Hari Lahir Kabupaten Sumbawa Barat (Harla KSB) rupanya belum diputuskan, termasuk gerak jalan santai dan gerak jalan tepat waktu antar satuan pendidikan maupun antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan umum yang menjadi kegiatan rutin tahunan.
“Belum ada perintah kepada Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) untuk mempersiapkan rangkaian acara dalam menyambut Harla KSB, jadi belum diketahui apa saja kegiatan yang akan dilaskanakan sebelum 20 November 2020 mendatang,” kata Salim S.Pd selaku kabid Pemuda dan Olahraga saat dikonfirmasi media ini kemarin.
Diakui Salim, sebulan sebelum puncak perayaan Harla KSB biasanya sudah mulai terlihat aktifitas atau latihan gerak jalan dari semua kalangan, tetapi sampai sekarang ini belum juga ada yang mulai latihan, lantaran belum ada pemberitahuan yang akan dijadikan dasar untuk latihan. “Kemungkinan sejumlah kegiatan yang biasa dilaksanakan tidak ada untuk tahun ini,” lanjutnya.
Masih keterangan Salim, untuk kepastian bahwa semua rangkaian kegiatan tidak akan dilaksanakan tetap menunggu keputusan pimpinan. “Jika mengacu pada anggaran, maka dalam Daftar Penggunaan Anggaran (DPA) pada Disparpora memang tidak tercantum adanya kegiatan dalam menyambut Harla, namun hal itu tidak bisa dijadikan dasar bahwa rangkaian kegiatan Harla memang ditiadakan,” terangnya.
Diingatkan Salim, saat bidang Pemuda dan Olahraga berada dalam nomenklatur Dinas Pendidikan, tidak pernah juga disiapkan anggaran khusus dalam rangka pelaksanaan kegiatan sebagai bagian menyambut Harla KSB. “Kami sekarang hanya menunggu. Jika akan dilaksanakan berbagai kegiatan pasti nanti ada perintah lebih lanjut,” ungkapnya.
Diakhir keterangannya Salim merasa yakin bahwa sejumlah kegiatan itu akan ditiadakan, lantaran dalam protokol kesehatan selalu ada pembatasan jumlah orang yang berkumpul, sementara beberapa kegiatan dimaksud akan menghadirkan orang dalam jumlah yang cukup banyak.
Sebagai informasi, dalam setiap tahun berbagai kegiatan tetap dilaksanakan pemerintah KSB, baik itu kegiatan gerak jalan maupun pawai budaya yang menampilkan berbagai etnis, bahkan ada pesta rakyat yang menghadirkan artis ibukota, termasuk kegiatan keagamaan yang menghadirkan ulama besar. **