Taliwang, – Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr Ir H W Musyafirin, MM mengatakan, kerjasama antar semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) akan mempercepat pencapaian program pemerintahan dalam setiap tahun anggaran.
“Saat ini OPD masih fokus pada tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) masing-masing, sehingga setiap muncul persoalan selalu membebankan pada OPD terkait. Hal itu harus segera dievaluasi bersama dengan memunculkan komitmen untuk kerja kolaborasi,” kata H Firin sapaan akrab Bupati KSB beberapa waktu lalu.
Diingatkan H Firin, kerjasama semua OPD terhadap persoalan yang menguat akan lebih cepat teratasi, ketimbang harus diberikan kewenangan mutlak pada OPD terkait. “Saya sudah sering menyampaikan sekaligus mengajak OPD untuk ambil peran pada setiap persoalan yang muncul, meskipun bukan menjadi tupoksi OPD tersebut,” lanjutnya.
Dicontohkan H Firin, munculnya kasus gigitan anjing gila (rabies), tidak bisa hanya Dinas Pertanian yang akan menangani, jadi butuh peran OPD lain untuk membantu kasus yang dinyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) itu segera tuntas. “Paling tidak OPD lain bisa membuat gebrakan sebagai upaya mengantisipasi terus muncul kasus gigitan anjing gila,” ungkapnya.
Saat ini ada muncul penyakit hepatitis akut, jadi dibutuhkan peran semua pihak untuk memastikan bahwa masyarakat mengerti dan dapat menghindari penyakit yang dapat menyebabkan kematian tersebut. “Dikes memang sebagai penanggung jawab, tetapi OPD lain harus ikut mensosialisasikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat mengetahui apa yang dimaksud penyakit hepatitis akut,” tandasnya.
Masih keterangan H Firin, kerja kolaborasi semua OPD bukan hanya dapat menyelesaikan persoalan yang muncul, tetapi juga akan percepat penuntasan program kerja pemerintah yang telah direncanakan pada setiap tahun anggaran. “Paling tidak ada kontribusi dari OPD lain pada setiap persoalan yang mencuat sebagai bentuk kerjasama pemerintahan,” harapnya.
Bupati dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa banyak masalah yang akan dihadapi oleh para pejabat kedepannya. Katakan saja masalah harga jagung, gabah, dan lain lain. Kita ada sistem, satu badan. Kalau ada satu yang sakit kita semua merasa sakit. Demikian pula masalah Inovasi, semua dinas harus ada inovasi, termasuk Brida. Riset yang dilakukan oleh OPD, dapat diterapkan dan diaplikasikan bukan hanya untuk dinas tapi juga untuk masyarakat. Jika para pejabat dapat melahirhan suatu motode untuk membuat pekerjaan semakin singkat, efisien, biaya kurang, hasil mencengangkan, itulah kunci dari inovasi. **