Taliwang, – Ir Muhammad Saleh M.Si selaku kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sumbawa Barat (DKP KSB) mengaku jika pihaknya sedang merancang logo untuk menjadi bukti, jika beras yang dibagikan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah produk lokal hasil olahan gabah petani.
“Kami sekarang sedang merancang logo yang akan ditampilkan pada karung pembungkus beras ASN, sehingga bisa menjadi bukti bahwa beras dimaksud memang benar diolah dari gabah produksi petani KSB,” ucap saleh sapaan akrabnya.
Dikesempatan itu Saleh tidak membantah jika pada saat pendistribusian awal atas kebijakan beras ASN sempat ada protes, lantaran beras yang dibagikan berlogo bukan produk lokal KSB. “Memang sempat ada pembagian beras menggunakan karung yang biasa dipergunakan daerah lain sebagai produksi, lantaran saat itu belum banyak yang terproduksi dan pastinya para mitra tidak memiliki bungkusan khusus,” lanjutnya.
Masih pengakuan Saleh, dirinya berharap rancangan logo bisa segera tuntas, agar dapat disampaikan kepada semua mitra kerja pemerintah sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk menyiapkan beras ASN. “Kami sudah menyampaikan kepada 9 mitra selaku perusahaan yang memproduksi beras untuk ASN, jika kedepan harus dibungkus dengan karung yang berlogo tersebut,” tegasnya.
Penggunaan logo yang sama dengan terdapat tulisan nama perusahaan mitra selaku pendistribusi beras ASN menjadi salah satu bahan evaluasi bagi pemerintah nantinya. Jika ada ASN yang mengaku tidak menerima beras bisa langsung dilakukan identifikasi wilayahnya. “Kami sudah melakukan pembagian wilayah tanggung jawab mitra untuk melakukan pendistribusian,” ungkapnya.
Diingatkan Saleh, jika minim serapan untuk bulan April-Mei, bukan disebabkan pendistribusian dari pihak mitra, namun murni Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tidak respon saat akan dilakukan pendistribusian. “Rapat terakhir kami dengan mitra kerja, jika akan segera menetapkan jadwal pendistribusian pada semua perangkat pemerintahan,” lanjutnya.
Menyinggung soal hasil evaluasi internal, Saleh mengakui bahwa pada pendistribusian awal ada persoalan ditingkat mitra, namun sudah bisa teratasi langsung sebelum dilakukan pendistribusian, seperti ada mitra yang belum memiliki bungkusan khusus dan kendala armada pengangkut. “Sekrang para mitra sudah menyatakan siap sesuai jadwal pendistribusian,” ungkapnya.
Hal lain yang disampaikan Saleh, jika telah terjadi kesepakatan antara pihaknya dengan mitra terkait jumlah ASN yang menjadi tanggung jawab, yaitu, UD Fantasi 416 ASN, UD Lang Paser 403 ASN, UD Orong Monar 398 ASN, UD Putra Bunga Tani 344 ASN, UD Tiga Putra 376 ASN, KUD Kota Baru 393 ASN, KUD Tiu Bangkema 279 ASN, UD Rizki 372 ASN dan Bumdes Kemuning 276 ASN. **