Taliwang, – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan cabang Bima melaksanakan silaturahmi dengan wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Kegiatan itu sebagai bentuk sosialisasi dan penyampaian tentang prosedur penerapan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Muhammad Ilham selaku kabid SDM, Umum dan komunikasi publik BPJS cabang Bima dalam pertemuan itu menegaskan, jika secara kelembagaan BPJS Kesehatan sangat membutuhkan wartawan untuk menyampaikan program dan sistem kerja. “Pertemuan secara khusus dengan wartawan di KSB baru pertama dilaksanakan dan semoga bisa berlanjut,” ucapnya.
Dalam pertemuan itu Ilham sapaan akrabnya juga menyampaikan Salah satu jenis kepesertaan BPJS Kesehatan adalah Penerima Bantuan Iuran (PBI). Dimana program dimaksud merupakan layanan bagi peserta yang tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu, karena iuran perbulan akan dibayarkan oleh pemerintah.
BPJS Kesehatan PBI juga bisa menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat yang merasa keberatan dengan iuran BPJS Kesehatan Mandiri. Sebab, BPJS Kesehatan Mandiri mewajibkan pesertanya membayar iuran per bulan dengan nominal tertentu. “Masyarakat bisa beralih dari BPJS Kesehatan Mandiri ke BPJS Kesehatan PBI. Pilihan alternatif tersebut bisa menjadi solusi kepesertaan BPJS Kesehatan yang bersifat wajib bagi seluruh warga Indonesia,” ungkapnya.
Sementara Baiq Soraya Widiyanti selaku kepala BPJS KSB menyampaikan tentang upaya BPJS kesehatan dalam meningkatkan layanan, termasuk bentuk perluasan kepesertaan, kesinambungan finansial JKN dengan mencakup rencana pembayaran bertahap (Rehab) untuk memudahkan pembayaran tunggakan iuran, pengembangan ekosistem saluran pembayaran perbankan dan non-perbankan, pengembangan inovasi pengumpulan iuran dan sumber pendanaan lain untuk peningkatan penerimaan iuran, termasuk peningkatan Engagement Stakeholder.
Dalam pertemuan itu diberikan kesempatan kepada para awak media untuk menyampaikan pertanyaan, terutama informasi penting terkait dengan penerapan lapangan, lantaran diyakini bahwa awak media sangat lebih mengetahui informasi. Kesempatan itu dimanfaatkan para wartawan untuk menyampaikan berbagai persoalan yang terjadi, terutama saat pelayanan kesehatan lingkup Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa. **