Taliwang, – Wali murid pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 yang berada di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mempertanyakan anggaran sumbangan untuk pembangunan berugak sebagai kelas belajar, lantaran sejak 3 tahun silam jumlahnya tidak bertambah dan saat ini kondisinya butuh perbaikan.
Pertanyaan wali murid mencuat, lantaran dalam perencanaan awal jumlah barugak yang akan dijadikan kelas belajar sebanyak 5 unit, sehingga disepakti besaran kontribusi setiap siswa sebesar Rp. 250 ribu. Sementara sampai saat ini barugak yang ada dilokasi dan dipergunakan sebagai kelas hanya 3 unit saja.
“Memang benar para wali murid telah ikut menyumbang untuk penyediaan sarana belajar (barugak) pada tahun 2019 lalu. Barugak itu sendiri masih dipergunakan sampai saat ini untuk siswa kelas 1 sampai kelas 3 dan terkadang dipergunakan juga oleh kelas 5,” ucap Jauhari Arifin S.Pdi selaku kepala MIN 2 KSB saat ditemui dalam ruang kerjanya, Kamis 11/8 kemarin.
Diakui Jauhari Arifin, dana bantuan dari wali murid dipergunakan juga untuk peninggian lokasi sekolah dengan memasukan tanah urugan. “Memang pihak sekolah belum memberikan laporan secara utuh terkait penggunaan dana bantuan wali murid, sehingga memuncul pertanyaan, termasuk mempersoalkan jumlah barugak yang ada,” lanjutnya.
Dikesempatan itu Jauhari Arifin mengakui bahwa ada kendala tekhnis sampai pihaknya belum membuatkan laporan atas penggunaan dana dimaksud, namun dijanjikan dalam waktu dekat akan segera dirampungkan dan bisa disampaikan laporan melalui komite sekolah. “Sedangkan kami kumpulkan data wali murid yang telah memberikan sumbangan, termasuk untuk penggunaan apa saja uang terkumpul tersebut,” ungkapnya sambil mengaku jika dirinya belum tahu betul berapa total dana terkumpul.
Hal penting lain yang disampaikan Jauhari Arifin, jika pengumpulan dana untuk membantu MIN 2 KSB menyiapkan fasilitas belajar hanya dilaksanakan tahun 2019, sementara untuk tahun 2020 sampai tahun 2022 tidak dilakukan. Hal itu seiring dengan adanya bencana penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). “Sumbangan hanya dari siswa angkatan tahun 2019 dan sudah direalisasikan untuk pengadaan barugak dan tana urugan,” tegasnya.
Terkait dengan pelaporan atas penggunaan dana bantuan tersebut, Jauhari Arifin berjanji akan dipublis kembali setelah pihaknya rampung menyusun pelaporannya. **