Jakarta, – PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) kembali meraih prestasi dengan mendapatkan tiga penghargaan dalam ajang Penerapan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik / Good Mining Practices (GMP) Award 2022 pada Kamis, 29 September 2022. Penghargaan yang diraih oleh AMMAN antara lain Penghargaan Aditama untuk Aspek Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan, Penghargaan Utama dalam Aspek Penerapan Konservasi Mineral dan Batubara, serta Penghargaan Utama dalam Aspek Pengelolaan Teknik Pertambangan.
GMP Awards merupakan penghargaan tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang telah memasuki tahun ketiga penyelenggaraannya sejak 2020. Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral Dan Batubara, Irwandy Arif, membuka acara GMP Awards 2022 mewakili Menteri ESDM. “Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Pemerintah terhadap perusahaan pertambangan yang telah melakukan upaya untuk menerapkan kaidah teknik pertambangan yang baik. Acara ini juga sekaligus menjadi rangkaian Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-77 yang jatuh pada tanggal 28 September 2022,” kata Irwandy.
Penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik dilaksanakan melalui pengelolaan teknis pertambangan, penerapan konservasi mineral dan batubara, pengelolaan keselamatan pertambangan, pengelolaan lingkungan hidup pertambangan, reklamasi, dan pascatambang, pemanfaatan teknologi, kemampuan rekayasa, rancang bangun, serta pengembangan dan penerapan teknologi pertambangan.
Presiden Direktur AMMAN, Rachmat Makkasau, yang hadir menerima ketiga penghargaan tersebut menyebutkan bahwa prestasi yang berhasil diraih ini berkat kerja keras serta dedikasi yang dilakukan oleh seluruh karyawan serta mitra bisnis, “Keberhasilan AMMAN dalam meraih tiga penghargaan di ajang GMP Award 2022 kali ini merupakan wujud nyata sekaligus konsistensi dalam memacu diri serta melakukan inovasi secara berkelanjutan, agar dapat menciptakan warisan terbaik dalam segala hal yang kami lakukan. Penghargaan ini kami dedikasikan kepada seluruh karyawan dan mitra bisnis kami yang terus memegang teguh visi AMMAN ini,” jelas Rachmat.
Upaya pengelolaan lingkungan merupakan salah satu komitmen AMMAN yang tidak terpisahkan dari operasional tambang Batu Hijau. Berbagai upaya pengelolaan lingkungan yang telah AMMAN lakukan antara lain meliputi program reklamasi yang dilakukan paralel dengan kegiatan tambang, rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS), pemanfaatan air tambang untuk aktivitas pabrik pengolahan, hingga pemanfaatan limbah batu bara fly ash bottom ash (FABA) untuk roadbase hingga 17,000 m3/tahun.
Tak hanya itu, AMMAN juga melakukan pengelolaan lingkungan melampaui kepatuhan yang disyaratkan. Kegiatan yang dilakukan antara lain adalah pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 26,8 MWp, yang merupakan PLTS ground mounted terbesar di Indonesia untuk operasional penambangan; program Perlindungan Mata Air (PERMATA) di sekitar wilayah Batu Hijau. Sejak Juni 2022, AMMAN juga meresmikan kerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat (DKP-NTB) untuk mengelola wilayah Konservasi Gili Balu seluas 5.846 ha selama lima tahun kedepan, melalui pemantauan bakau, terumbu karang, penempatan reef ball, serta pengembangan kapasitas sumber daya manusia untuk mendorong potensi ekologi, ekonomi, serta sosial budaya di wilayah Konservasi Gili Balu.