Taliwang, – Taman simpang masuk areal perkantoran Kemutar Telu Center (KTC) telah disulap pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menjadi tugu Dirgantara, dengan memasang Pesawat jenis Latih Mula (LM) seri 2010. Hal itu diharapkan sebagai motivasi bagi generasi muda dan sebagai ajang pembelajaran bagi anak-anak, termasuk sebagai areal foto selfie.
Kabag Humas Protokol setda KSB, Ir Abdul Muis MM yang dikonfirmasi media ini mengatakan, pemerintah KSB berharap pada tahun mendatang akan ada pemuda KSB yang memiliki prestasi sebagai perancang atau pembuat pesawat, lantaran termotivasi dengan terus melihat badan pesawat yang terpasang dalam areal taman tersebut. “Tidak perlu diperdebatkan dengan adanya pemasangan badan pesawat diareal taman tersebut, tetapi harus dimaknai sebagai sebuah semangat mengajak generasi muda untuk berprestasi,” katanya.
Diingatkan Muis sapaan akrabnya, sejak badan pesawat itu tiba di KSB beberapa hari lalu, sudah banyak masyarakat yang datang bersama anak-anaknya untuk berfoto dan yakin jika saja ada yang berharap anaknya jadi pilot. “Tugu itu pasti memiliki makna besar bagi masyarakat bersama pemerintah KSB, jadi mari kita jaga bersama agar tetap berdiri kokoh,” harapnya.
Muis juga membeberkan jika pemerintah KSB tidak mudah untuk mendapatkan badan pesawat tersebut, bahkan harus berebut dengan sejumlah daerah di Indonesia, karena pesawat yang telah terpasang itu adalah asset negara yang harus melalui proses pembebasan asset melalu kementerian terkait. “Beberapa kabupaten di Nusa Tenggara Barat (NTB) berlomba juga untuk membuat tugu dirgantara, namun hanya kota Mataram dan KSB yang mendapatkan kepercayaan. Terbukti dengan diberikan pesawat yang sudah tidak difungsikan lagi tersebut,” urainya.
Pantauan langsung media ini pada Senin malam 1/1 kemarin, Bupati KSB, Dr Ir H W Musyafirin MM meninjau langsung tugu dimaksud dan melakukan pengecekan terhadap konstruksi tiang penyangga untuk memastikan akan mampu menopang badan pesawar yang beratnya mencapai 500 kilo tersebut, termasuk meminta untuk dilakukan perubahan posisi tiang beserta pesawatnya. “Saya minta dipastikan konstruksi akan mampu menopang beban berat dari badan pesawat ini, dan posisi dirubah sesuai arah kiblat,” timpalnya. **