Taliwang, – Perwakilan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan – RB) sengaja mengunjungi Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), untuk melihat langsung acara forum Pelayanan Setara Inklusif Andalan (Yasinan) yang telah mendapat penghargaan Open Goverment Patnership (OGP) Spotlight Award untuk kawasan Asia Pasifik.
Dr Ir H W Musyafirin, MM selaku Bupati KSB dalam acara Yasinan itu menyampaikan, jika program rutin Daerah di bagi menjadi empat kali dalam setiap bulan yang memberikan giliran kepada sebanyak 64 Desa/Kelurahan. Setiap minggunya ada 18 desa dari 228 peliuk. “Hal penting dari pelaksanaan forum yasinan adalah, bagaimana program perlindungan sosial masyarakat dijadikan hal yang utama dan dijalanakan ditengah masyarakat,” ucapnya.
Dihadapan perwakilan Kemenpan RB, H Firin sapaan akrab Bupati KSB menegaskan bahwa program Yasinan tidak berdiri sendiri, tetapi ada Peraturan Daerah Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (Perda-PDPGR) yang menjadi payung hukumnya dan salah satu instrumen pengawasan PDPGR yaitu yasinan. Penyelenggaraan program Yasinan, disamping meningkatkan keimanan dan ketakwaan, masyarakat juga bisa mengadukan persoalannya langsung kepada Buapti bersama perangkat Daerah dan langsung menemukan solusinya malam itu juga. “Pemenuhan kebutuhan hak dasar masyarakat itu yang sangat penting, harus di folow up segera. Perlindungan sosial masyarakat ini yang kita dahulukan. Dahulunya dalam program yasinan ini justru banyak yang mencaci maki para Kepala Dinas, dan bahkan meminta kepala dinas untuk mundur. Tetapi alhamdulillah sekarang sudah agak tenang cara penyampaiannya. Alhamdulillah Kerja kolaboratif, dan partisipatif selama 7 tahun ini telah berjalan dengam baik,” urainya.
Sementara Insan Fahmi selaku Asisten Deputi Pelayanan Publik Kemenpan RB dalam tanggapannya terhadap aktifitas Forum Yasinan menegaskan, jika tidak salah kalau OGP memberikan penghargaan sebagai Nomor 1 Open Goverment Patnership (OGP) Spotlight Award untuk kawasan Asia Pasifik. “Pengalaman ditempat lain, penerima layanan tidak mau menyampaikan keluhannya karena takut tidak dilayani. Tapi disini beda. Tidak ada artinya pelayanan publik kalau tidak ada publik yang dilayani. Reformasi birokrasi tidak hanya tumpukan kertas, harus mendengar dan melayani publik. Itulah sebabnya saya hadir disini ingin melihat konsepnya. Ternyata memang luar biasa. Dan mohon Izin pak Bupati agar kami di Kemenpan RB untuk menyiarkan Forum Yasinan untuk dicontoh dan direflikasi di daerah lain. Karena ini ketemu suplay dan demand, solusi yang diinginkan oleh publik itu terpenuhi. insyaAllah kami akan kembali lagi, menyusun buku tentang praktek baik yang dilakukan dari KSB untuk Indonesia.
Agus S.Pd, MM selaku kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) KSB mengingatkan, kunjungan yang dilakukan Kemenpan RB ini sangat penting bagi Bumi Pariri Lema Bariri selaku penerima penghargaan dari OGP. “Ini pembuktian langsung dari Kemenpan RB, jika pelaksanaan forum Yasinan bukan adalah agenda rutin yang dilaksanakan pemerintah KSB untuk mendengarkan langsung aspirasi dan keluhan masyarakat,” katanya. **