Taliwang, – Laporan masyarakat Desa Poto Tano terkait ada kerusakan pada beberapa bagian tanggul pembatas pemukiman warga dengan laut, langsung direspon Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr Ir H W Musyafirin, MM bahkan mengaku telah meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) untuk melakukan pengecekan.
“Saya pernah mendapat laporan dari Agen Gotong Royong (AGR) tentang adanya kerusakan pada dinding penghadang gelombang laut tersebut, jadi harus dilakukan pengecekan terlebih dahulu untuk memastikan langkah apa yang akan dilakukan pemerintah,” tegas H Firin sapaan akrab Bupati KSB.
Dikesempatan itu H Firin berharap dalam waktu tidak terlalu lama sudah ada hasil pengecekan lengkap dengan analisa soal langkah apa yang perlu dilakukan. “Saya minta masyarakat bersabar untuk menunggu proses, karena tidak bisa serta merta langsung dikerjakan oleh DPUPR,” tuturnya.
Sementara Arkamuddin, S.Pi, M.Si selaku sekretaris DPUPR KSB berjanji akan melakukan kunjungan bersama tim tekhnis, sehingga bisa melakukan kajian dan evaluasi tekhnis terkait dengan laporan kerusakan tersebut. “Pasti kami akan melakukan pengecekan langsung lokasi,” janjinya.
Diingatkan Arkam sapaan akrabnya, pengecekan itu sendiri bukan hanya untuk melihat kerusakan, tetapi juga untuk mengetahui tanggul dimaksud masih bisa sebagai penahan ombak. “Pokoknya kami akan melakukan pengecekan secara keseluruhan, sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengeluarkan telaan staf untuk disampaikan pada pimpinan,” lanjutnya.
Ditempat terpisah, Rudini selaku anggota AGR Desa Poto Tano mengingatkan, jika kondisi tidak mampu lagi menahan hantaman gelombang air laut yang cukup tinggi. Buktinya, batu yang digunakan sebagai pondasi tanggul saat ini banyak yang keropos dan copot dan pada beberapa titik sudah jebol. “Saat ini musim angin yang menyebabkan gelombang laut tinggi, sehingga khawatir akan terjadi luapa air laut,” tandasnya.
Selain berharap perhatian pemerintah untuk perbaikan tanggul, Rudini juga menyampaikan beberapa keluhan masyarakat. Salah satunya kondisi lingkungan warga yang tinggal diperumahan bantuan pemerintah. “Tidak jauh dari perumahan ini ada genangan air yang sudah cukup lama. Warga khawatir, kalau ini dibiarkan terus tanpa ditangani akan menimbulkan berbagai penyakit. Terutama demam berdarah (DB),” ungkapnya. **