Taliwang, – Fud Syaifuddin, ST selaku wakil Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) memastikan, pendistribusian air bersih untuk warga pasca banjir tidak boleh dihentikan sampai perbaikan jaringan milik Perusahaan Daerah (Perumda) Bintang Bano selaku penyuplai air sudah normal. Ketegasan itu disampaikan saat menjadi inspektur upacara syukur yang dilaksanakan Senin 20/2, kemarin.
“Perumda Bintang Bano merupaya dapat memperbaiki fasilitas jaringan yang rusak akibat banjir selama 20 hari kedepan, jadi selama proses perbaikan itu sendiri, pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) diminta untuk tetap melakukan pendistrisbusian air bersih,” tegasnya.
Dikesempatan itu Wabup juga meminta kepada semua aparatur pemerintahan, agar menyampaikan kepada masyarakat tentang upaya pemerintah untuk melakukan penanganan pasca banjir, termasuk masih tetap melakukan pendistribusian air bersih. “Kita semua sebagai aparatur harus menjadi juru bicara pemerintah untuk menyampaikan apa saja yang telah dilaksanakan dalam penanganan banjir, termasuk masih melakukan pendistribusian air bersih,” lanjutnya.
Diingatkan orang nomor dua di Bumi Pariri Lema Bariri itu, untuk penanganan pasca banjir telah dilakukan beberapa oleh pemerintah KSB, diantaranya, pendistribusian beras kepada warga terdampak 400 gram per hari per jiwa selama 7 hari. Kemudian pendistribusian bantuan paket sembako dan nasi bungkus sekitar 5.000 paket setiap hari.
Upaya penanganan yang dilakukan juga pembersihan sampah pasca banjir. Kegiatan itu sendiri dilaksanakan secara gotong royong antara aparatur pemerintah bersama anggota TNI, Polri, termasuk komponen masyarakat dan Agen Gotong Royong (AGR). “Telah dilakukan juga penyedotan sumur warga dan septy tank, bahkan sampai saat ini masih dilaksanakan,” lanjutnya.
Pada momentum itu Wabup juga menyampaikan terkait dengan keberadaan Bendungan Bintang Bano. Bendungan bintang bano yang dihajatkan untuk mengendalikan banjir di kota Taliwang. Hal ini penting untuk diketahui bersama, agar kita dapat memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat dan jangan sampai karena informasi yang salah, dapat berakibat kepada tersebarnya isu yang dapat menyebabkan kepanikan ditengah masyarakat. Diingatkan Wabup, pemerintah KSB pada tahun 2008 telah menyusun Masterplan pengendalian banjir Kota Taliwang. Dalam kajian tersebut dibutuhkan 4 aktivitas pembangunan fisik skala besar untuk mereduksi banjir di kota Taliwang. Bendungan Bintang Bano mereduksi 40 persen, Bendungan Tiu Suntuk mereduksi 40 persen, normalisasi lebo Taliwang mereduksi 15 persen, dan penataan draenase kota Taliwang mereduksi 5 persen. “Saat ini yang sudah terselesaikan pembangunannya yaitu Bendungan Bintang Bano dan sebagian drainase induk kota Taliwang,” terangnya. **