Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Kesehatan (Dikes) telah melakukan pengasapan (fogging) pada seluruh wilayah terdampak banjir. Langkah itu sebagai upaya untuk mematikan jentik nyamuk penyebar penyakit, termasuk Demam Berdarah Dengue (DBD) dan malaria.
“Semua lokasi terdampak banjir yang ada di kecamatan Taliwang dan Brang Rea telah difogging. Kegiatan itu sendiri akan kembali dilakukan, jika ada laporan dari masing-masing puskesmas ditemukan jentik nyamuk penyebar penyakit di musim hujan,” kata Hj Erna Idawati, SE selaku kepala Dikes KSB saat ditemui dalam ruang kerjanya, Selasa 21/2 kemarin.
Diakui Hj Er sapaan akrabnya, pihak Dikes bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tekhnis lainnya, telah melakukan abatesasi pada sumur warga, termasuk penyedotan pada sumur yang terendam air banjir. “Pemerintah juga memastikan sumur warga yang akan kembali digunakan telah dibersihkan, agar terhindar dari penyakit diare,” lanjutnya.
Masih keterangan Hj Er, pasca terjadinya banjir sering mencuat kasus DBD, malaria dan diare, tetapi sampai sepekan bencana itu berlalu, tidak ada kasus yang dilaporkan puskesmas. “Gerak cepat pemerintah untuk melakukan pembersihan sampah dan tempat yang dapat menampung air adalah solusi mengantisipasi penyebaran penyakit yang dapat mematikan tersebut,” tandasnya.
Dikesempatan itu Hj Er juga memastikan terkait stok obat yang selalu dibutuhkan saat musim hujan dan pasca banjir, bahkan pihaknya mendapat dukungan dari provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). “Stok obat digudang farmasi sangat cukup, jadi tidak perlu dikhawatirkan,” ungkapnya.
Lanjut Hj Er, masyarakat yang merasa ada luka atau gejala penyakit DBD, malaria dan diare untuk bisa mendatangi langsung puskesmas, agar langsung diberikan penanganan kesehatan dari para petugas. “Petugas kami sudah keliling pada areal terdampak untuk memberikan layanan. Buktinya, belum didapat laporan ada warga yang terkena berbagai penyakit tersebut, termasuk luka pasca melakukan pembersihan areal setelah banjir,” akunya.
Terakhir Hj Er memastikan akan melakukan fogging tahap lanjutan, jika ada laporan terdapat jentik nyamuk penyebar penyakit. “Konsentrasi kami bukan hanya daerah terdampak banjir, tetapi wilayah lain yang termasuk pandemi tetap dilakukan fogging, jika ada pasien suspec berbagai penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk,” tegasnya. **