Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sedang melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2024 untuk tingkat kecamatan.
Usulan program masih mendominasi pembangunan fisik, baik itu perbaikan jalan, peningkatan kualitas jalan, pembangunan jalan usaha tani, pembangunan saluran irigasi, drainase hingga pemasangan lampu jalan. “Usulan dari kecamatan lebih banyak program pembanguna fisik,” kata drh Hairul Jibril, MM selaku kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) KSB.
Pada beberapa kecamatan yang didatangi, dokter Hairul sapaan akrabnya menyampaikan, penuntasan pembangunan fisik yang diusulkan masyarakat melalui pemerintah Desa dan Kecamatan tidak bisa diselesaikan dalam satu tahun, tetapi butuh waktu panjang dan anggaran besar. “Penyelesaian tetap dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan,” lanjutnya.
Pada momentum pelaksanaan Musrenbang, dokter Hairul juga menyinggung soal pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) yang selalu terlambat. Kondisi ini mengakibatkan mengendapnya miliar dana desa, kondisi ini mengakibatkan perputran ekonomi masyarakat terhambat. “Ini masih terjadi, APBDes selalu telat disahkan. Imbasnya, tidak adanya perputaran uang di desa,” tandasnya.
Padahal, sejak tahun 2022 lalu pembahasan dan penetapan APBN maupun APBD Kabupaten dilakukan lebih cepat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Penetapan APBD KSB misalnya, itu dilakukan sejak November 2022. “Seharusnya, pemerintah desa bisa langsung menyusun RAPBDes karena pagunya sudah ada. Tapi sampai awal Maret tahun 2023 penyusunan RAPBDes saja masih berlangsung,” ungkapnya.
Diingatkan juga bahwa akibat lambannya pengesahan dan pelaksanaan APBDes, sekitar 25 persen dana yang diterima desa untuk triwulan pertama tidak jalan. “Masih ada desa yang belum posting APBDesnya. Di Musrenbang seperti ini, bis akita carikan solusi, agar ke depan hal yang sama tidak terjadi,” sesalnya. **