Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengakui, jika penanganan dan pelayanan kepada masyarakat korban banjir masih berlangsung. Namun saat ini lebih fokus melaksanakan beberapa kegiatan yang masuk dalam transisi kepemulihan bencana.
“Kami sekarang fokus melaksanakan transisi kepemulihan pasca bencana. Berbagai kegiatan dimaksud adalah penyedotan sumur warga, pendistribusian air bersih serta kebutuhan mendesak dari para korban itu sendiri,” kata Abdul Hamid S.Pd selaku Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD KSB saat dikonfirmasi media ini, Selasa 7/3 kemarin.
Disampaikan Abdul Hamid, pelaksanaan transisi kepemulihan telah dilaksanakan sejak 19 Februari lalu dan akan berakhir pada 11 Maret mendatang. “Transisi kepemulihan dilaksanakan bersama dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), karena memang cukup banyak kegiatan yang harus dilaksanakan pasca bencana banjir,” ungkapnya.
Dikesempatan itu Abdul Hamid mengingatkan, kegiatan transisi kepemulihan dalam bentuk membantu membersihkan tempat tinggal dan lingkungan warga dari sisa kotoran setelah banjir, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), kaporitisasi sumur gali dan penyedotan jamban dan saluran pembuangan air limbang (SPAL) bahkan ikut melakukan perbaikan jika ada kerusakan.
Melalui pemulihan ini, penanganan terhadap banjir maupun masyarakat terdampak di lapangan tetap akan dilakukan, termasuk penanganan lain secara lebih luas, baik infrastruktur, serta lainnya. “Kami berharap kepada masyarakat untuk pro aktif menyampaikan laporan atau permintaan melalui BPBD sebagai sekretariat Posko tentang apa yang menjadi kebutuhan,” tandasnya.
Abdul Hamid meyakini bahwa tidak banyak lagi program yang akan dilaksanakan pada wilayah terdampak banjir, lantaran pemerintah KSB sangat cepat melakukan penanganan, termasuk pendistribusian kebutuhan pasca banjir. **