Taliwang, – Kelompok masyarakat kecamatan Seteluk yang terdampak banjir mendapatkan bantuan benih dari pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Penyerahan itu sendiri dihadiri langsung Bupati KSB, Dr Ir H W Musyafirin, MM.
H Firin sapaan akrab Bupati KSB dalam sambutannya menekankan agar terbangun pengertian diantara para petani, bahwa bantuan yang diberikan tersebut jangan sampai disalah artikan, karena kurangnya informasi terus ada petani yang tidak kena terus menggugat, itu tidak boleh terjadi. “Bantuan ini sama dengan bantuan waktu banjir di Taliwang. Jadi ada bantuan dari berbagai pihak yang tidak terikat, terus dibagi tapi tidak bisa semua. Ada 1.100 ton yang akan dibagikan. Soal ada yang tidak kena, itu soal lain, karena ini bentuk kepedulian leading sektor,” ucapnya.
Masih keterangan H Firin, saat ini sedang dilakukan proses klaim pada asuransi petani untuk lahan yang terdampak dan menjadi gagal panen. “Premi dibayar oleh daerah. Itu sifatnya by name by andres. Ini diberikan kepada petani yang kemungkinan bisa menanam ulang dan jangan menunggu musim tanam, sekarang juga bisa dilakukan penanaman,” lanjutnya.
Bupati selanjutnya menekankan bahwa yang lebih penting adalah ikhtiar ini kita lakukan. Setelah kita ikhtiar, kita harus introspeksi kenapa terus terjadi bencana. Kita harus menyadari bahwa ini bukan semata – mata kehendak alam tetapi memang ada yang mengatur. Oleh karenanya kita harus syukuri apa yang ada. Kita harus bersahabat dengan alam, tidak melakukan penebangan sembarangan. Yang perlu diperhatikjan juga bahwa para petani harus mengeluarkan zakat.
Sementara Ir Muhammad Saleh M.Si selaku kepala Dinas Pertanian (Distan) KSB mengakui jika telah melakukan pemantauan ke beberapa areal sawah petani yang terdampak Banjir di Desa Seran dan sekitarnya. “Ditemukan bahwa ada petani yang melakukan penanam pada bulan November dan Desember yang menjadi terdampak bencana banjir,” bebernya.
Lanjut Saleh dalam laporannya, luas daerah tanam secara keseluruhan pada musim tanam pertama seluas 9.875 hektar, dan luas tanam pada Kecamatan Seteluk seluas 2.594 Hektar, sementara yang sudah melakukan panen saat ini adalah wilayah Brang Ene yaitu desa Mujahidin, Desa Menemeng dan Desa Kalimantong. Hal lain yang sedang diproses yaitu terkait pengajuan Asuransi Usaha Pertanian (AUTP), dimana untuk KSB telah didaftarkan 5.000 hektar.
Sementara yang terdampak banjir yang telah dilaporkan pada pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) seluas 858,87 hektar. Dari hasil peninjauan ditemukan masalah di Sapugara Bree, Meraran dan Sampir yang terendam air dan puso seluas 348,93 hektar. “Sawah yang terdampak banjir kemarin untuk wilayah Seran dan Seteluk Atas masuk asuransi,” ungkapnya sambil menambahkan dari laporan itu telah mendapatkan bantuan dari Badan Standardisasi Insrtument Pertanian sebesar 1,5 Ton benih padi. **