Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) megakui, program partisispasi Aparatur Sipil Negara (ASN) bela beli produk local khususnya olahan gabah petani dalam bentuk beras ASN sudah dilaksanakan kembali, hanya saja skema pembayaran yang diterapkan berbeda dari biasanya, termasuk volume beras yang diterima berkurang.
Indrajaya, MSi selaku Kabid Ketersediaan dan Kerawanan Pangan pada DKP KSB menjelaskan, skema pembayaran yang diterapkan untuk tahun ini berbeda, dimana diawali dulu dengan pendistribusian beras dari mitra kepada penerima, kemudian pembayaran akan dilakukan pada pencairan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) pada bulan berikut. “Beras yang diterima pada bulan berjalan akan dibayar melalui TPP bulan berikut,” urainya.
Lanjut IndraJaya, keputusan perubahan skema pembayaran itu sendirind diputuskan dalam rapat bersama yang dipimpin langsung Asisten ekonomi pembangunan. “Untuk skema pembayaran yang berbeda sudah disampaikan pada semua Organisasi Perangkat Daerah untuk dijadikan perhatian,” lanjutnya.
Indrajaya menerangkan pelaksanaan kegiatan dimaksud sesuai surat DKP bernomor: 500.1.3.1/123/DKP/III/2023 tentang pelaksanaan program beras ASN, dimana salah satu poin menegaskan bahwa potongan TPP beras tetap dilakukan bendahara masing-masing instansi setiap bulannya untuk dilakukan pembayaran melalui transfer bank. “Transaksi pembayaran kepada mitra harus melalui transfer bank NTB Syariah. Hal itu untuk memudahkan pengawasan dan pemeriksaan,” ungkapnya.
Hal penting lain yang disampaikan Indra Jaya untuk dijadikan perhatian, jika saat ini telah berlaku peraturan kepala Badan Pangan Nasional (BAPANAS) Nomor 7 Tahun 2023 tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) beras kelas mutu Medium, dimana untuk wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang masuk zona I sebesar Rp.10.900/kg. “Besaran uang tanggungan beras dari ASN sebesar Rp. 10 ribu, sehingga volume atau banyak beras yang diterima menjadi 9,2 kg.
Menyinggung soal realisasi pasokan beras ASN untuk jatah bulan Maret yang telah terdistribusi oleh 5 mitra aktif, yaitu, UD Orong Monar, KUD Kota Baru, UD Fantasi, KUD Tiu Bangkemah dan KUD Brang Rea sebanyak 29,4 ton atau sebanyak 84 persen dari target 35.5 ton. Terakhir Indra Jaya menyampaikan alasan terjadi keterlambatan pendistribusian atau baru kembali dilaksanakan pada Maret lalu. Hal itu cukup beralasan, dimana pemerintah harus melakukan evaluasi terhadap 9 lembaga Mitra selaku pemasok tahun 2022. “Evaluasi wajib dilakukan setiap tahun. Hal itu sebagai bentuk komitmen mitra untuk menyalurkan beras ASN,” tegasnya. **
Related: blizzard tools wheel puller, south carolina obituaries 2021, black beetle dream islam, nebraska drug bust 2021, is bleached tripe healthy, david freiburger wiki, bear property management rapid city, sd, wreck in millington, tn today, factor v leiden supplements to avoid, autograph collectors association, the harker school acceptance rate, famous cowards in literature, heckart funeral home obituaries, michael burch roane county wv, meijer world famous chopped salad recipe,