Taliwang, – Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr Ir H W Musyafirin, MM memberikan apresiasi kepada panitia beserta rombongan yang mengikuti Pekan Nasional Tani Nelayan (Penas) XVI Tahun 2023, di lapangan Lanud Sultan Syahril Padang Sumatera Barat (Sumbar), lantaran pada momentum itu dapat memamerkan produk lokal sebagai bentuk promosi.
“Ini momentum yang sangat baik untuk memamerkan produk apapun dari daerah. Selain itu para peserta diminta untuk dapat belajar pengembangan produk atau apapun yang nanti dapat dikembangkan ke daerah,” ucap H Firin sapaan akrab Bupati KSB.
Bupati KSB didampingi ketua PKK KSB, Hj. Hanifa Musyafirin, S.Pt hadir bukan sekedar mengikuti rangkai kegiatan, tetapi juga ingin memberikan dukungan kepada para peserta utusan Bumi Pariri Lema Bariri. Terlihat hadir Asisten administrasi Pembangunan, Supiarno, S.Pt, MM, Kadis Pertanian, Ir Muhammad Saleh, M.Si, Kadis Perikanan, Noto Karyono S.Pi, M.Si, Kepala Koperindag, Ir Lalu Muhammad Azhar, MM.
Sebagai informasi, pada kegiatan PENAS peserta asal KSB sebanyak 30 orang peserta yang tergabung dalam Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA). Mereka yang menjadi peserta Penas akan mengikuti berbagai kegiatan selama enam hari terhitung hari ini 10 hingga 15 Juni 2023 mendatang.
Penas XVI Tahun 2023 di Padang resmi dibuka oleh Menteri Pertanian Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo. Kegiatan yang rencana akan berlangsung selama sepekan tersebut akan diisi dengan kegiatan para petani dan nelayan, seperti pameran pembangunan pertanian, Expo Aquaculture, Expo Agroforestri, Expo Peternakan, Temu Teknologi, Temu Agribisnis dan beberapa kegiatan lainnya.
Penas ke XVI kali ini dihadiri sebanyak 53.000 peserta seluruh Indonesia, kemudian juga dihadiri kepala daerah serta pejabat lainnya dari masing-masing Provinsi dan Kabupaten/Kota. Para peserta Penas tersebut nantinya akan mengikuti berbagai kegiatan selama enam hari terhitung.
Dalam sambutan pembukaannya, Menteri Pertanian mengatakan, acara ini memang acara yang ditunggu-tunggu, karena dirinya memang ingin bertemu dengan para petani dan nelayan di Indonesia. “Datang kesini memang saya tunggu-tunggu, ingin bertemu dengan para petani. Waktu masih kecil saya selalu diingatkan bahwa kalau tidak ada petani dan nelayan masyarakat harus makan apa setiap harinya. Kalau tidak ada petani kita mau makan apa, kalau tidak ada nelayan kita mau makan ikan apa,” tuturnya. **