RSUD Asy-Syifa Sudah Miliki Klinik Jantung dan Pembuluh Darah

Taliwang, – Komitmen managemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa untuk terus meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) tidak perlu diragukan lagi. Buktinya, saat ini sudah memiliki pelayanan klinik jantung dan pembuluh darah.

“Kami sudah bisa memberikan layanan untuk pemeriksaan jantung dan pembuluh darah. Upaya ini menjadi komitmen serius dari pihak RSUD Asy-Syifa dalam mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat,” kata dr Carlof Sitompul selaku Direktur Utama (Dirut) RSUD Asy-Syifa, kemarin.

Lanjut Carlof, membuka layanan klinik jantung dan pembuluh darah merupakan wujud nyata dari komitmen rumah sakit dalam memberikan layanan terbaik kepada publik. “Untuk mendukung pelayanan itu, telah mendatangkan dr. Gus De Janardhana, Sp. PD (spesialis penyakit dalam) dan dr. Luh Putu Previyanti Dharma Putri dari KSM Jantung dan Pembuluh,” bebernya.

Mendatangkan dua tenaga dokter itu merupakan salah satu bukti keseriusan manajemen rumah sakit dan pemerintah KSB dalam mengimplementasikan transformasi layanan kesehatan ke arah yang lebih baik agar selaras dengan program utama Kemenkes RI. “Ini dapat juga dikatakan sebagai langkah awal dalam mewujudkan transformasi layanan kesehatan dalam penanganan penyakit jantung di KSB,” urainya.

Sebagaimana diketahui, penyakit jantung menjadi penyumbang angka kematian tertinggi di Indonesia. Data tahun 2018, terdapat 4,2 juta orang menderita penyakit jantung, sedangkan angka kematian mencapai 14,4 persen. “Dengan adanya layanan ini, masyarakat bisa berkonsultasi lebih-lebih mendapatkan edukasi dan mengetahui gejala penyakit jantung dan bagaimana langkah penanganannya jika terjadi serangan jantung,” bebernya.

Carlof mengingatkan kepada masyarakat untuk menghentikan kebiasaan merokok dan mengontrol tekanan daerah karena itu bisa menjadi penyakit jantung. Tidak sampai disitu saja, bagi pasien penderita kencing manis atau diabetes diharapkan mengontrol gula darahnya secara intens lantaran kadar gula yang tidak terkontrol juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. “Untuk aktifitas fisik seperti berolahraga, direkomendasikan selama 150-300 menit perminggu,” tuturnya. **