Poto Tano, – Sejumlah wilayah di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sering mengalami kesulitan air bersih, termasuk untuk pemenuhan areal pertanian.
Desa Tua Nanga yang berada di Kecamatan Poto Tano menjadi salah satu Desa yang mengalami kekeringan saat musim kemarau, namun untuk saat ini belum dirasakan. “Sampai saat ini belum ada dampak dari kekeringan untuk hasil pertanian,” kata Hamzah selaku Kepala Desa (Kades) Tua Nanga saat dikonfirmasi media ini melalui selularnya.
Dampak kekeringan itu belum dirasakan khusus areal pertanian, lantaran masyarakat yang berprofesi petani tidak memaksakan kehendak untuk menanam tanaman yang membutuhkan volume air banyak, termasuk waktu tanam dari beberapa tanaman tersebut. “Untuk saat ini belum ada dampak yang dilaporkan oleh masyarakat,” lanjutnya.
Masih keterangan Hamzah, untuk kebutuhan air bersih saat ini diklaim masih mencukupi, lantaran sumur bor yang ada masih bisa menyuplai air bersih untuk kebutuhan masyarakat. Selama ketersediaan volume air masih tercukupi, maka pemerintah Desa tidak akan pernah menyatakan darurat kebutuhan air bersih.
Lanjut Hamzah, volume air yang tersedia pada sumur penampung juga diyakini masih sangat cukup, meski demikian pihaknya tetap menyampaikan himbauan sekaligus ajakan kepada masyarakat, supaya tidak boros dalam penggunaan air. “Semoga volume air bersih yang tersedia bisa bertahan sampai musim hujan mendatang, sehingga tetap bisa memenuhi kebutuhan masyarakat,” harapnya.
Masih keterangan Hamzah, dalam memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi (Air bersih, red), pemerintah Desa Tua Nanga melalui petugas tetap melakukan pengecekan secara berkala untuk memastikan masih tersedia volume air bersih. Jika sudah mulai berkurang akan langsung mencarikan solusi. “Pemantauan dimusim kemarau pada areal sumur bor cukup sering dilakukan,” tegasnya. **