Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) akan memberikan perhatian khusus pada siswa penyandang disabilitas. Salah satunya dengan menyiapkan toilet yang akan diperuntukan bagi para disabilitas tersebut.
“Kami telah menyiapkan anggaran untuk pembangunan toilet khusus disabilitas. Untuk lokasi masih dalam analisa sebelum penetapan sekolah penerima program dimaksud,” kata Khusnarti S.Pd selaku kepala Dikbud KSB saat didampingi Harmansyah S.Pd, M.Pd sebagai kabid pembinaan SMP.
Dalam perencanaan, setiap kecamatan akan ada sekolah yang menyediakan toilet standar khusus disabilitas, sehingga Dikbud akan melakukan koordinasi dengan semua sekolah untuk mengetahui jumlah penyandang disabilitas. “Prioritas satuan pendidikan penerima program pembangunan toilet khusus itu setelah mendapatkan data jumlah penyandang disabilitas,” lanjutnya.
Masih keterangan Narti sapaan akrabnya, toilet yang akan dibangun itu harus memenuhi standar, baik itu ketinggian dudukan kloset, ketinggian wastafel, hingga adanya terali untuk tumpuan ketika berpindah tempat. “Toilet itu sendiri tidak diperkenankan dipergunakan secara umum, karena memang jumlahnya terbatas dan dikhusus untuk disabilitas,” tegasnya.
Ditambahkan Harmansyah, pembangunan toilet difabel diharapkan menjadi program rutin setiap tahun, sehingga kedepan semua sekolah menyediakan khusus bagi para penyandang disabilitas. “Bukan sekedar bentuk perhatian bagi para difabel, tetapi sebagai komitmen dan tanggung jawab pemerintah pada dunia pendidikan, dimana tetap mengedepankan pendidikan yang inklusif,” tandasnya.
Toilet khusus bagi kaum difabel adalah salah satu bentuk kepedulian terhadap mereka yang memiliki keterbatasan dari segi fisik. “Adanya toilet khusus difabel ini bukan sebagai bentuk diskriminasi, melainkan bentuk pelayananan dan pemerataan terhadap siswa yang memiliki keterbatasan fisik maupun non fisik,” urainya.
Sebelum pelaksanaan program pembangunan toilet disabilitas, Dikbud akan meminta tim kajian untuk melakukan analisa jumlah siswa yang memiliki keterbatasan tersebut, sehingga dalam penetapan lokasi sesuai kebutuhan. **