Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) telah menerima apresiasi atas inovasi percepatan penurunan angka stunting dari BKKBN Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Apresiasi itu diserahkan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Siti Rohmi Djalilah dan sebagai penerima adalah Fud Syaifuddin ST selaku Wakil Bupati KSB.
Haja Rohmi sapaan akrab Wagub NTB mengawali sambutan menyampaikan apresiasi khusus untuk jajaran pemerintah KSB, karena telah menjadi contoh di Indonesia sebagai satu satunya Kabupaten/Kota tuntas Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) pada tahun 2020. “”KSB bisa, Kabupaten Kota lainnya juga pasti bisa,” tandasnya.
Wagub menyebutkan bahwa NTB baru 3 pilar tuntas STBM yaitu pilar pertama buang air besar sembarangan, kedua cuci tangan dengan air yang bersih, dan ketiga pengelohan air minum rumah tangga. Ini harus terus menerus kita tingkatkan. Dan Alhamdulillah Angka stunting di seluruh Kabupaten/Kota penuunannya luar biasa. Melalui pintu 5 pilar STBM bisa kita tangani. Kami juga bergotong royong untuk penanganan stunting. Semua SKPD bekerjasama, satu OPD pegang satu kecamatan. Jadi disini kita masih di Pulau lombok karena angkanya masih 80 ℅. “Harus dilaksanakan dengan gotong royong biar tidak terasa, tapi hasilnya luar biasa,” lanjutnya.
Wagub juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh Pemerintah Daerah, lantaran sangat bersemangat untuk menurunkan angka stunting. “Aktifnya posyandu di NTB yang sudah menjadi posyandu keluarga sehingga dapat mendorong setiap posyandu yang ada di dusun dan desa berjalan dengan baik dan dari waktu ke waktu terus peningkatan kualitas,” katanya.
Dikesempatan itu juga diakui bahwa NTB saat ini sudah memiliki data stunting yang input by name by addres yang bisa dijadikan acuan. “Saya selalu sampaikan ke Kepala Daerah jangan berkecil hati dari hasil survey, karena yang kita lakukan berhari-hari berupaya menurunkan angka stunting dan itu bukan hanya berbicara angka tapi juga bagaimana caranya kita tangani anak – anak kita agar sehat dan tidak stunting,” ungkapnya.
Wagub juga menekan bahwa ketika tim survey datang ke suatu daerah menanyakan tentang anak stunting, kita sudah punya datanya. Nama anak, berat badan, tinggi badan, ada semua datanya. Begitu juga data lansia, dan data lainnya yang kerkenaan dengan kesehatan secara konfrehensif bisa kita sampaikan. Untuk kualitas Posyandu secara terus menerus kita tingkatkan pelayanan seperti contohnya, timbangan anak sudah tidak gunakan dacing, tapi kita sudah mulai menggunakan timbangan elektronik. Pelathan kader terus kita perbaiki hingga posyandu bertul betul kuat. Dan jika Posyandu berjalan dengan baik maka akan memberikan multyplayer efect yang besar. Kita bisa membantu dalam penanganan Narkoba, penanganan sampah, membangun literasi, edukasi, dan berdampak pula terhadap penguatan ekonomi keluarga. Bagainana caranya agar posyandu bisa tersambung dengan penanganan sampah, PAUD Holistik, penanganan pendidikan dan lain – lainnya. **