Brang Ene, – Dr Ir H W Musyafirin, MM selaku Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), menghadiri peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW yang dilaksanakan Pengurus Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI).
Kegiatan itu sendiri dirangkai dengan peletakan batu pertama gedung sekolah yang berada di Desa Menemeng kecamatan Brang Ene. Lembaga satuan pendidikan yang dibangun berada dibawah Yayasan Barakatunnawadi NWDI KSB. “Berperan aktif dalam memajukan dunia pendidikan menjadi tanggung jawab bersama dan NWDI KSB sudah bisa membuktikan,” kata Bupati KSB saat memberikan sambutan.
Pada momentum itu juga, H Firin sapaan akrab Bupati KSB juga menekankan, betapa toleransi di Bumia Pariri Lema Bariri ini semakin tergerus ditengah tengah perubahan teknologi informasi yang semakin terbuka, dimana terlalu gampang kita berprasangka buruk, sementara hal itu sendiri mengarah kepada perpecahan dan benih benih kebencian di dalam masyarakat.
H Firin mengatakan juga, sebaiknya kita harus perbanyak introspeksi diri, toleransi dan menghargai orang lain, karena memang kalau tidak menghargai maka kita tidak dihargai. Kalau kita berbuat baik kepada orang lain, maka orang lain akan berbuat baik kepada kita. “Jangan lihat kecil atau besarnya kebaikan yang kita perbuat. Siapa tau dengan hal yang kecil kita dihantarkan ke syurganya Allah SWT. Kalau bukan kita siapa lagi yang akan memakmurkan yayasan ini,” terangnya.
Dikesempatan itu H Firin juga menyinggung soal pelaksanaan maulid, dimana yang menjadi poin bukan soal kehadiran, tetapi kualitas serta perubahan yang terjadi pada diri kita setelah peringatan maulid. “Kalau banyak orang yang hadir tetapi tidak terjadi perubahan, itu yang tidak bagus, minimal setelah mengikuti peringatan maulid, sering shalat ke masjid,” ungkapnya.
Abdul Manan, S.HI selaku ketua NWDI KSB menyampaikan, gedung yang dibangun ini adalah sekolah rintisan tsanawiyah, jadi saat ini masih merangkak dan membutuhkan uluran tangan dari semua pihak. “Pada saat pelaksanaan pembangunan Bangunan pertama ada hadir Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) dan memberi nama bangunan tersebut Gurbatusstyuro yang artinya ruangan musyawarah,” bebernya sambil menambahkan untuk gedung baru ini diberi nama Gurbatulfitri yang artinya ruang kesucian. **