Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mendapatkan apresiasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), sebagai daerah dengan kinerja pengendalian inflasi terbaik untuk periode III tahun 2023. Atas prestasi itu diberikan apresiasi sebesar Rp. 9,6 miliar lebih dan diterima langsung oleh Bupati KSB, Dr Ir H W Musyafirin, MM di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri pada Senin 6/11.
H Firin sapaan akrab Bupati KSB menjelaskan, sinergi kebijakan dalam pengendalian inflasi pangan ditempuh melalui 5 (lima) Langkah kebijakan. Pertama, mengoptimalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk pengendalian inflasi melalui intervensi pasar guna mengurangi gejolak harga komoditas pangan terutama beras, dan penguatan cadangan pangan daerah, termasuk pengaturan penyalurannya. Kedua, memperkuat sarana dan prasarana pertanian dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian. Ketiga, mengintegrasikan data stok dan neraca pangan daerah untuk penyusunan kebijakan pengendalian inflasi, terutama untuk memperkuat kerja sama antardaerah. Keempat, memperkuat infrastruktur dan rantai pasok untuk memperlancar distribusi barang dan jasa. Kelima, memperkuat komunikasi dan sinergi koordinasi kebijakan pengendalian inflasi untuk menjaga ekspektasi inflasi.
Sebagai bahan informasi perkembangan indeks harga konsumen dan inflasi exercise pada bulan September 2023 (BPS) untuk komoditas penyumbang utama andil inflasi adalah beras. Harga beras di Sumbawa Barat mengalami kenaikan karena kelangkaan yang terjadi. Hal ini juga terjadi di Sebagian wilayah NTB.Terjadi juga kenaikan harga bensin per 1 september 2023 yang berasal dari pusat. Hal ini berlaku secara nasional. Secara tidak langsung berdampak pada harga komoditas lain.
Melihat situasi ini, Bupati KSB tim Pengendali Inflasi bersama perangkat daerah terkait dan stakeholders pendukung lainnya, untuk segera terjun dan memantau sekaligus melakukan pengendalian pasokan bahan pangan di lapangan, terutama pada tahapan tahapan kritis dalam memperkuat infrastruktur dan rantai pasok untuk memperlancar distribusi barang dan jasa serta sinergi koordinasi kebijakan pengendalian inflasi untuk menjaga ekspektasi inflasi dengan Langkah-langkah aktif dan terukur.
Langkah cepat dan continue yang dilakukan berupa Sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang untuk mencegah adanya penimbunan barang; Melakukan Operasi Pasar dengan pasar murah yang telah dilakukan oleh beberapa OPD teknis terkait, termasuk mitra pemerintah seperti Lembaga perbankan dan mitra usaha yang ada dan peduli, Melakukan koordinasi secara kontiue dengan bulog, untuk memastikan ketersediaan bahan pokok, melakukan koordinasi dengan penghasil komoditi lain dalam pencegahan gagal panen dan lainnya; Melakukan rapat Tim Pengendali Infalasi Daerah secara rutin untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian inflasi; Melakukan pemantauan harga dan stok untuk memastikan kebutuhan tersedia, Menjaga pasokan terutama bahan pokok digudang untuk didistribusikan ke Masyarakat pada saat terjadi kekurangan stok, Merealisasikan BTT untuk pengendalian inflasi; memberikan bantuan trasportasi dari APBD. Melaksanakan penanaman komoditas pangan, dan menjaga pasokan bahan pokok.
Adapun beberapa implentasi yang telah dilakukan berupa tambahan dukungan anggaran untuk operasi pasar yang dialokasi pada Dinas Koperindag, Pemda telah melakukan Langkah Langkah mitigasi dalam menghadapi El Nino, dengan melakukan koordinasi dengan Bulog menyiapkan stok beras dan masih tersedia sejumlah 194 ton. Melakukan pemantauan harga dan stok untuk memastikan kebutuhan tersedia. Pemantauan ini terlapor setiap hari dan akhir pekan oleh tim yang telah disiapkan oleh Pemerintah Daerah dan termasuk agen agen gotong royong di setiap titik wilayah perdagangan dan wilayah kecamatan dengan memberikan laporan harga bahan pokok dan komoditi lainnya. **