Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), secara bertahap telah melakukan evaluasi status tanggap darurat kekeringan. Hal itu sebagai dasar melanjutkan pendistribusian air bersih pada sejumlah wilayah terdampak.
“Surat Keputusan (SK) Bupati KSB tentang penetapan tanggap darurat kekeringan sampai 25 Juni mendatang, tetapi kami harus melakukan evaluasi secara bertahap, agar bisa dijadikan pijakan dalam mengeluarkan keputusan bagi pimpinan daerah nantinya, apakah akan diperpanjang atau dihentikan status tanggap darurat dimaksud,” kata Abdul Hamid S.Pd selaku Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD KSB, saat dikonfirmasi media ini, kemarin.
Lanjut Hamid sapaan akrabnya, melihat kondisi alam dan mengacu pada prakiraan yang disampaikan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), besar kemungkinan akan dilakukan perpanjangan masa tanggap darurat ini. “Hasil evaluasi sementara, masyarakat yang berada dilokasi terdampak masih sangat butuh air bersih untuk kebutuhan,” ungkapnya.
Untuk memastikan masyarakat tetap terpenuhi air bersih, Hamid meminta dukungan pemerintah kelurahan dan Desa untuk merespon atau melaporkan kondisi ketersediaan air pada sumber air bersih di wilayah masing-masing. “Kami menunggu laporan dari pemerintah Desa setempat, jika memang diakui sudah kesulitan mendapatkan air bersih, maka tim dari BPBD KSB akan langsung melakukan pengecekan lapangan untuk memastikan bahwa benar menjadi daerah terdampak,” tandasnya.
Terkait dengan wilayah terdampak yang sudah mulai didistribusikan air bersih masih di seputaran wilayah kecamatan Poto Tano dan kecamatan Seteluk. Untuk kecamatan Poto Tano yang terdampak pada Desa Poto Tano, Desa Tambak Sari Desa Kiantar, Desa Senayan dan Desa Mantar. Sementara wilayah kecamatan Seteluk untuk Desa Air Suning, Lamusung dan Kelanir. **