Taliwang – Sebagai bagian dari upaya dalam mengembangkan karakter, gaya hidup sehat dan kesempatan berkembang bagi generasi muda di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) kembali menggelar Liga Sepak Bola KSB untuk musim 2024-2025.
Disampaikan Aji Suryanto, selaku Sr. Manager Social Impact AMMAN, sebagai salah satu Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) AMMAN di bidang Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, liga ini merupakan kali kedua dan bukan hanya sekadar kompetisi olahraga semata, tetapi juga merupakan program berkelanjutan yang berfokus pada pembinaan atlet muda serta menciptakan kesempatan bagi seluruh lapisan masyarakat untuk terlibat dalam dunia olahraga.
“Kalau kita dapat atlet berbakat, itu bonus. Namun, tujuan utama kami adalah mengenalkan hidup sehat kepada masyarakat serta menyediakan wadah yang inklusif bagi pemuda KSB melalui olahraga, khususnya sepak bola yang sangat digemari di sini,” ujarnya pada saat membuka liga disabilitas, Sabtu (05/10)
Selain menyelenggarakan liga bola, AMMAN juga bekerja sama dengan Asosiasi Kabupaten (ASKAB) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) KSB dalam memfasilitasi pelatihan untuk pelatih, wasit, dan manajemen klub. AMMAN menggandeng berbagai mitra ternama seperti Persija Jakarta, PSS Sleman, klub internasional BVB Dortmund dan ASA Foundation (mitra pelaksana program) untuk mendampingi dan meningkatkan kapasitas teknis pegiat sepak bola di KSB. “Ini lebih dari sekadar kompetisi. Kami ingin membangun fondasi yang kuat untuk sepak bola di KSB,” kata Aji sapaan akrabnya.
Masih dengan keterangan Aji, penjaringan talenta muda KSB untuk diberi kesempatan memperoleh beasiswa dan bermain di klub profesional juga terus dilakukan. Tercatat belasan siswa KSB dikirim setiap tahunnya untuk belajar dan berlatih sepak bola di PSS Sleman selama satu tahun.
“Proses seleksinya sangat ketat, berawal dari 400 anak hingga terseleksi menjadi 12 anak. Kita juga harus bangga dari 12 anak yang kita kirimkan, 2 anak terpilih untuk bermain di Elite Pro Academy (EPA) kategori umur U-15 dan U-16,” imbuhnya.
Disisi lain, Indra Irawan selaku Sekjen ASKAB KSB memaparkan, jika implementasi program Sports for Development melalui penyelenggaraan liga yang diinisiasi oleh AMMAN memiliki dampak yang besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan sepakbola di KSB.
“Kalau dulu hanya ada sekitar 32 klub saja, sekarang sudah hampir 130 klub yang ada di KSB. Saat ini hampir seluruh pelatih di KSB juga sudah memiliki lisensi resmi, dan untuk tahun ini akan kami fokuskan pada pelatihan wasit,” bebernya.
Salah satu yang menarik dari liga bola KSB yang diinisiasi oleh AMMAN ini adalah, adanya kategori disabilitas. Afiana salah seorang guru Sekolah Luar Biasa (SLB) KSB mengaku, bahwa kompetisi sepak bola juga berdampak pada perkembangan murid di dalam kelas.
“Melalui sepak bola, anak-anak belajar bagaimana bekerja sama dan belajar tentang sportivitas. Perubahan ini juga terlihat di dalam kelas, di mana mereka menjadi lebih percaya diri dan lebih disiplin,” akunya.
Ratna, ibu dari Rizki yang berumur 14, salah satu pemain dari klub Bright FC kategori disabilitas, merasa bangga dan berterimakasih kepada AMMAN karena anaknya bisa mengikuti liga bola ini.
“Alhamdulillah, anak saya ingin seperti teman-temannya bisa bermain bola lalu AMMAN memberi kesempatan tersebut. Saya ucapkan terimakasih kepada AMMAN dan berharap program ini bisa terus berlanjut kedepannya,” ucapnya dengan haru. **